CINTA DAN PENYESALAN DIBALIK WALLPAPER LEGENDARIS WINDOWS XP

Jumat sore di bulan Januari 1996, seseorang yang sedang jatuh cinta hendak menemui ciptaan Tuhan yang indah. Segera dia menyalakan mobil dan bergegas pergi dari Napa Valley menuju Marin County, California dimana ciptaan Tuhan yang indah itu tinggal. Di tengah perjalanan pulang dari Marin County, tiba-tiba dia berhenti di bahu jalan Highway 12/121 di daerah Sonoma County, tak jauh dari peternakan lama Clover Stornetta Inc.
Bukan karena mogok atau mengalami ban bocor, dia melihat sesuatu yang tidak seperti biasanya di tempat itu. Perbukitan hijau dan langit biru bersih dengan perpaduan awan putih stratokumulus dan sirus yang terlihat seperti kapas berada dihadapannya. Tanpa berpikir panjang dia mengambil kamera medium-format Mamiya RZ67 miliknya, mencoba untuk mengabadikan ciptaan indah Tuhan yang lainnya. Siapa yang menyangka, foto yang diambilnya tersebut kelak akan dilihat oleh hampir seluruh orang di dunia.
Charles O'Rear, ialah fotografer yang mengambil foto legendaris yang dikenal dengan nama 'Bliss' itu . Setelah ia mengambil foto tersebut, ia menyerahkan foto tersebut ke Westlight sebagai stok foto. Pada tahun 2001, pihak Microsoft menemui Charles dan berniat untuk membeli lisensi foto tersebut yang nantinya akan menjadi wallpaper utama dari sistem operasi (OS) Microsoft Windows XP.
Sekilas tentang kehidupan Charles, ia lahir di Butler, Missouri pada tahun 1941 dan memiliki kamera pertamanya yaitu Brownie Box ketika berumur 10 tahun. Saat kecil, ia bercita-cita menjadi seorang pilot dan mendapatkan lisensi pada umur 16 tahun.
Dia mengawali karir sebagai reporter olahraga untuk Butler Daily Democrat. Pada 1961, dia bergabung dengan surat kabar Emporia Gazette sebagai fotografer, dan setahun kemudian bergabung dengan The Kansas City Star sebagai reporter dan fotografer. Tahun 1966, Charles pindah ke Los Angeles untuk bergabung sebagai staff fotografer di Los Angeles Times.
Pada 1971, Charles berkerja untuk majalah National Geographic. Selama 25 tahun berkerja untuk majalah National Geographic, dia sudah mengunjungi lebih dari 30 negara, termasuk Indonesia pada tahun 1985. Tahun 1980, dia mendirikan agensi foto 'Westlight' bersama Craig Aurness, sebelum akhirnya diakusisi Corbis pada tahun 1998.
Meski menjadi bagian dari ketenaran Windows XP, namun tidak membuat namanya ikut terangkat. Charles bahkan pernah mendapat pengalaman pahit karena tidak dihargai sebagai fotografer.
Ketika dia bersama sang istri mengunjungi Queensland, Australia menggunakan kapal feri, dia melihat seluruh komputer di kapal itu menggunakan Windows XP, tentunya dengan wallpaper ikoniknya. Dia mengatakan kepada seorang wanita yang berkerja di depan komputer tersebut bahwa wallpaper tersebut dia sendiri yang memotretnya, namun wanita tersebut hanya menjawab dengan sinis.
Charles juga mengakui bahwa ada sedikit penyesalan telah menjual foto Bliss kepada Microsoft. Dia menyesal karena menjual murah foto tersebut mengingat begitu meledaknya penjualan Windows XP.
"Andai saya tahu kalau foto tersebut akan populer, dan tahu jumlah komputer yang menggunakannya, pasti saya akan melakukan negosiasi tentang persetujuannya (yang lebih baik). Kesepakatannya bukan berdasarkan royalti, melainkan hanya seperti 'ini bayaran untuk fotomu, terima kasih dan kami akan memasangnya di komputer'." ujarnya dalam wawancara yang dikutip Sydney Morning Herald.
Meski begitu, dia merasa bersyukur karena foto yang dia ambil sendiri dapat dikenal dan disukai banyak orang. Terlebih lagi 'ciptaan Tuhan yang indah' bernama Daphne Larkin hingga kini tetap setia menemaninya menikmati masa senja. Di rumah mereka, terdapat sebuah komputer milik Daphne dengan wallpaper perbukitan hijau, langit biru dan awan putih. Ya, itulah Bliss, sebuah foto legendaris Windows XP dengan kisah cinta dibaliknya.
"Ini semua karena dia (Daphne), kita bisa melihat foto tersebut", tandasnya.

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest